Dyah Retno / Matra Durga / Widi Asari / Wisnu Ajitama / Arsya Ardiansyah / Raslene
Dyah Retno / Matra Durga / Widi Asari / Wisnu Ajitama / Arsya Ardiansyah / Raslene
EXHIBITION
Di dalamnya, peserta diberi kesempatan untuk berjejaring, berbagi pengetahuan, belajar hal baru, melepaskan (unlearn) dan mempelajari kembali (relearn), bahkan bereksperimen dalam proses. penciptaan karya maupun perwujudan pameran. Rentang waktu singkat dengan ritme yang padat dengan kelas, diskusi, dan kunjungan diharapkan mampu membuka suatu pendekatan baru baik dari aspek penciptaan karya dan pengembangan gagasan yang mungkin juga bisa berupa uji coba metode dalam praktik kuratorial dan berkesenian.
Antusiasme tiap individu berkelindan dalam setiap pertemuan, membangun dialog, dan mengadu argumen. Ini tidak hanya terjadi di antara peserta, tetapi juga dengan fasilitator bahkan pembicara. Ritme yang padat tentu melelahkan, tetapi juga menghadirkan dinamika yang menguatkan motivasi kolektif. Dalam proses kuratorial, tiga kurator bekerja bersama enam seniman yang sebelumnya tersusun lebih awal dalam kelompok kecil (satu kurator dengan dua seniman). Penyusunan kelompok kecil ini menjadi situasi yang menantang sekaligus intuitif, penuh ketidakterdugaan. Ada hal-hal yang bisa dinegosiasikan, ada pula yang tidak. Justru proses inilah yang menghadirkan ruang yang egaliter, sebab tiap individu dan kolektif belajar mengakomodir keterbatasan waktu, tenaga, dan perbedaan perspektif. Menyiasati hal ini, rangkaian proses diawali proses di galeri dengan menentukan tata karya pada ruang-ruang yang tersedia di Ning Art Space. Kemudian menjajaki kemungkinan perumusan kerangka kuratorial yang tepat untuk menampung keragaman gagasan dan medium untuk ditampilkan kepada publik.
Berbagai pertimbangan dan dialog yang terbangun pada akhirnya memunculkan satu pendekatan yang mengeksplorasi pemaknaan kata “lab” itu sendiri sebagai ruang pertemuan atas berbagai lapisan gagasan yang berasal dari aneka babak yang muncul dalam perjalanan masing-masing individu sampai akhirnya dipertemukan dalam program ini. Dalam konteks ini, LAB juga dimaknai sebagai akronim: Lapis Aneka Babak. ‘Lapis’ merujuk pada berlapis-lapis isu, gagasan, medium, dan cara pandang yang berkelindan; ‘Aneka’ merujuk pada keragaman praktik, disiplin, latar sosiokultural, termasuk juga cara bertutur; sementara ‘Babak’ menandai perjalanan (trajectory) para seniman dengan jenis-jenis karya yang dipamerkan meliputi karya baru, arsip, pengembangan karya lama, hingga fragmen dari proses yang sedang berjalan.
LAB ini mewakili kemajemukan pemikiran, kedalaman fokus ketertarikan, dan tahap demi tahap seluruh proses yang dijalani keeriam seniman-Arsya Ardiansyah, Dyah Retno, Matra Durga, Raslene, Widi Asari, Wisnu Ajitama-sebelum dan saat proses residensi berlangsung. Satu hal yang penting untuk ditekankan adalah pameran (dan residensi ini) tidak menuntut keterhubungan yang utuh. Ada kalanya gagasan tidak sepenuhnya terkoneksi, ada kalanya juga proses atau negosiasi justru terhenti; namun di situlah tumbuh ruang yang setara untuk setiap suara. Akhirnya, melampaui agenda presentasi hasil residensi, pameran ini tidak hanya menjadi ruang untuk unjuk karya tetapi juga mencoba membingkai energi kolektif yang terbentuk dari perjumpaan, negosiasi, dan keberagaman yang dijalani bersama.
If you are interested with the artworks, please contact us through e-mail ningartspace@gmail.com
Ning Art Space
Kalangan, Bangunjiwo, Bantul, Special Region of Yogyakarta, Indonesia. 55184
Phone Number: +628xxxxxxxx
E-mail: Contact@ningart.com
Ning Art Space
Kalangan, Bangunjiwo, Bantul, Special Region of Yogyakarta, Indonesia. 55184
Phone Number: +628xxxxxxxx
E-mail: Contact@ningart.com